Share Aib Orang Itu Ghibah Berjamaah - Cara Media Terkini -Sosial media terutama facebook yang populer di Indonesia, sekarang dipenuhi berbagai fitur yang memudahkan untuk posting atau share apapun. Termasuk share berita tentang aib orang.
Sosial media seperti pisau bermata dua. Ada segi positifnya, tak sedikit yang negatifnya. Posting hal-hal yang bermanfaat, tentu saja sangat positif.
Tapi posting sesuatu yang menjatuhkan orang lain, tidak patut, kasar, bahkan aib orang lain, kini dianggap sesuatu yang lumrah.
Berita negatif tentang siapapun terutama publik pigur seperti pejabat dan para artis, lebih cepat menyebar melalui media sosial ketimbang televisi, koran atau radio. Bahkan lebih cepat dari portal-portal berita online.
Ketika mulai heboh kasus Saeful Jamil, saya pernah menegur seorang saudara yang share berita itu di facebook.
Apa jawabnya?
"Lha, kan aku cuma share, terserah mau dibaca atau tidak. Lagi pula bagus juga sebagai peringatan bagi kita agar kelakuan seperti itu dijauhi, atau peringatan agar yang punya anak selalu menjaga anaknya agar tidak jadi korban pelecehan seksual..."
Pertanyaan saya adalah:
1. Haruskah peringatan itu dengan share aib orang? Bagaimanapun bagi SJ itu aibnya - tanpa bermaksud membela SJ. Bukankah ada cara-cara baik untuk memberi peringatan itu?
2. Maukah bila anda punya suatu kesalahan kemudian diposting di media sosial dan dishare ramai-ramai? Saya yakin anda tidak mau.
Agama manapun melarang pemeluknya untuk menyebarluaskan aib orang, kejelekan orang, kesalahan orang, kelemahan orang.
Kalau anda tahu aib orang, kesalahan orang, kelemahan orang, kejelekan orang, cukup anda saja yang tahu.
Tidak usah anda ceritakan kembali pada orang lain sehingga semakin banyak yang tahu tentang aib orang itu.
Bahkan Islam menyebut prilaku demikian itu dengan istilah ghibah. Dan ghibah adalah dosa besar. Dikatakan, siapa muslim yang membicarakan aib sesama muslim, ibarat ia memakan bangkai saudaranya. Naudzubillah.
Share Aib Orang Itu Ghibah Online
Ghibah "konvensional" adalah ketika misalnya Si A mengetahui kesalahan atau aib Si B, kemudian Si A ini menceritakan aib Si B pada Si C dan Si D.Di lain waktu Si C menceritakan apa yang ia dengar dari Si A pada Si E.
Si E ini menceritakan yang ia dengar tentang aib Si B pada Si F.
Demikian seterusnya, sehingga aib Si B ini semakin tersebar luas, makin banyak orang tahu.
Ghibah versi baru adalah ketika seseorang menemukan berita tentang aib seseorang kemudian ia share di time linenya akun media sosialnya, khususnya facebook.
Teman-teman ia di facebook yang membacanya, menshare kembali di time linenya.
Semakin banyak orang yang tahu, semakin banyak yang men-share.
Tanpa kita sadari bahwa perilaku men-share berita tentang aib orang di media sosial itu sudah termasuk pada perilaku ghibah.
Namun ini ghibah online.
Ini ghibah dengan menggunakan media sosial. Tidak jauh berbeda dengan tayangan infotainment di televisi yang menceritakan aib artis atau seorang tokoh. Bedanya hanya pada medianya. Satu melalui internet, yang satu pada televisi.
Segala sesuatu sekarang gampang tersebar melalui media sosial. Namun mari kita hentikan perilaku menyebar luaskan aib orang lain melalui media sosial, meskipun misalnya anda menshare kembali berita aib itu dari portal berita online.
Mari kita share soal yang baik-baik saja. Agar bangsa ini banyak disuguhi soal kebaikan, bukan kejelekan atau aib.
Stop share aib orang lain di media sosial.
No comments:
Post a Comment